Child Theme : Kegunaan dan Cara Membuatnya di WordPress

Child theme adalah tema di WordPress yang mewarisi fungsionalitas dan gaya dari tema lain, yang disebut parent theme. Dengan menggunakan child theme, pengguna dapat membuat kustomisasi tanpa mengubah langsung file dari parent theme. Ini penting karena perubahan langsung pada parent theme akan hilang saat tema tersebut diperbarui. Child theme memungkinkan pengguna untuk memperbarui parent theme tanpa kehilangan kustomisasi yang telah mereka lakukan.

Kegunaan Child Theme

  1. Mempertahankan Kustomisasi: Saat parent theme diperbarui, kustomisasi pada child theme tidak akan terpengaruh.
  2. Pengembangan yang Lebih Mudah: Child theme memungkinkan pengembang untuk bereksperimen dan mengembangkan fitur baru tanpa merusak tema utama.
  3. Pemeliharaan Lebih Sederhana: Dengan child theme, pemeliharaan situs lebih mudah karena pembaruan parent theme dapat dilakukan tanpa kehilangan perubahan kustom.

Cara Membuat Child Theme

Ada beberapa metode untuk membuat child theme di WordPress. Berikut adalah beberapa di antaranya:

1. Metode Manual

Langkah 1: Buat Folder Child Theme

  • Buat folder baru di direktori wp-content/themes. Nama folder bisa bebas, namun biasanya sesuai dengan nama parent theme diikuti dengan “-child”. Misalnya, jika parent theme adalah “twentytwentyone”, nama folder child theme bisa “twentytwentyone-child”.

Langkah 2: Buat File style.css

  • Di dalam folder child theme, buat file style.css dengan isi berikut:
/*
 Theme Name:   Twenty Twenty-One Child
 Theme URI:    http://example.com/twenty-twenty-one-child/
 Description:  Twenty Twenty-One Child Theme
 Author:       Your Name
 Author URI:   http://example.com
 Template:     twentytwentyone
 Version:      1.0.0
*/

@import url("../twentytwentyone/style.css");

/* Custom CSS can go here */

Langkah 3: Buat File functions.php

  • Buat file functions.php di dalam folder child theme dan tambahkan kode berikut untuk memastikan stylesheet dari parent theme terload dengan benar:
<?php
function my_theme_enqueue_styles() {
    $parent_style = 'parent-style'; // This is 'twentytwentyone-style' for the Twenty Twenty-One theme.
    wp_enqueue_style($parent_style, get_template_directory_uri() . '/style.css');
    wp_enqueue_style('child-style', get_stylesheet_directory_uri() . '/style.css', array($parent_style), wp_get_theme()->get('Version'));
}
add_action('wp_enqueue_scripts', 'my_theme_enqueue_styles');

2. Metode Menggunakan Plugin

Ada beberapa plugin yang memudahkan pembuatan child theme. Beberapa plugin populer adalah:

  • Child Theme Configurator: Plugin ini memudahkan pengguna membuat child theme melalui antarmuka yang intuitif. Plugin ini juga memungkinkan pengguna untuk melihat pratinjau dan mengelola child theme.
  • One-Click Child Theme: Plugin ini membuat child theme hanya dengan satu klik. Setelah diinstal dan diaktifkan, pengguna hanya perlu memilih parent theme dan plugin ini akan membuat child theme secara otomatis.

Langkah Menggunakan Child Theme Configurator:

  1. Instal dan aktifkan plugin Child Theme Configurator.
  2. Buka Tools > Child Themes.
  3. Pilih parent theme dari daftar.
  4. Klik “Analyze” untuk memastikan parent theme kompatibel.
  5. Klik “Create New Child Theme” dan ikuti instruksi yang muncul.

Kesimpulan

Child theme adalah alat yang sangat berguna di WordPress untuk membuat kustomisasi yang berkelanjutan dan aman. Dengan child theme, pengguna dapat memodifikasi dan menambahkan fungsionalitas baru tanpa khawatir tentang kehilangan perubahan saat parent theme diperbarui. Metode pembuatan child theme bervariasi dari yang manual hingga menggunakan plugin, memberikan fleksibilitas bagi pengguna dengan berbagai tingkat keahlian.

Bagikan Postingan :

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *


The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.

Quick Fix